Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

TRANSISI DARI MASA REMAJA MENUJU MASA DEWASA


Materi Kuliah Pemahaman Individu BK '09

Masa muda dan kriteria untuk menjadi dewasa
Transisi ini dikemukakan oleh kenniston adalah periode kesemetraan ekonomi dan pribadi dan perjuangan antara ketertarikan pada kemandirian dan menjadi terlibat secara social periode masa muda rata-rata terjadi 2 sampai 8 tahun tetapi dapat juga lebih lama
dua kriteria adalah kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam mengambil keputusan namun criteria yang jelas belum ditetapkan
Transisi dari sekolah menengah atas menuju unversitas
seperti halnya transisi dari sekolah dasar menuju sekolah menengah pertama yang melibatkan perubahan dan kemungkinan stress.begitu pula masa transisi dari sekolah menengah ke atas menuju universitas.bagi sebagian anda transisi dari sekolah menengah ke atas menuju universitas terjadi belum lama ini.anda mungkin mengingat jelas perasaan anda pada hari minggu dan bulan pertama di kampus.anda dipanggil sebagai “ anak baru”.definisi “anak baru” menggambarkan seorang pelajar yang berada pada tahun pertama sekolah menengah atas atau universitas.

PERKEMBANGAN FISIK
Puncak dan penurunan kemampuan fisik
Status fisik puncak dicapai antara umur 18 sampai 30 tahun terutama antara umur 19 dan 26 tahun.kesehatan juga mencapai puncaknya selama tahun-tahun tersebut.ada bahaya tersembunyi dalam kemampuan fisik dan kesehatan yang puncak ini,kebiasaan yang jelak untuk kesehatan mungkin terbentuk.menuju bagian akhir dari masa dewasa awal,pelambatan dan penurunan kondisi fisik mulai tampak
Nutrisi dan prilaku
Penyebab kelebihan berat badan adalah kompleks dan melibatkan faktor genetik,mekanisme fisiologis,kognitif,dan pengaruh lingkungan.kita telah menjadi populasi yang semakin kelebihan berat badan,dan program penghilang berat badan pun melimpah obat-obatan tidak efektif mengotrol berat badan dalam jangka panjang.olahraga adalah salah satu cara yang paling efektif untuk menghilangkan berat badan khususnya jika di kombinasikan dengan konsumsi lemak yang sedikit
Olahraga
Baik olahraga dengan tingkat sedang maupun intensif menghasilkan efek baik fisik dan psikologis yang penting,seperti rendahnya resiko penyakit jantung dan pengurangan kecemasan.para ahli semakin menganjurkan bahwa tingkat olah raga anda harus menyenangkan

Ketergantungan dan pemulihan
Ketergantungan pada obat-obatkan adalah persoalan yang umum pada masyarakat kita dengan alkoholisme yang paling menonjol.banyak orang yang menyebutkan alkoholisme sebagai satu penyakit yang implikasinya bearati alkoholisme memiliki sumber penyebab genetic biologis tetapi alkoholisme tetapi alkoholisme disebabkan oleh banyak factor tidak hanya factor keturunan saja.pemulihan dari ketergantungan adalah sangat sulit.alcoholic anomymous adalah kelompok dukungan social untuk self-help yang paling dikenal untuk masalah alkoholik dan orang dengan masalah lainnya.kelompok self-help lain yang orientasinya tidak spiritual akhir-akhir ini banyak muncul

SEKSUALITAS
Sikap dan prilaku heteroseksual
Jika anda mahasiswa pada tahun 1940an anda mungkin akan memiliki sikap yang sangat berbeda pada banyak aspek seksualitas dibandingkan sekarang,terutama jika anda seorang wanita.deskripsinya sikap dan perilaku heteroseksual menjadi semakin liberal pada abad keduapuluh tetapi sejak dari standar ganda seksual tetap ada.
Sikap dan perilaku homoseksual
Memilih pasangan seksual dari jenis kelamin yang sama tidak selalu merupakan keputusan yang tetap.tingkat perilaku homoseksual tetap konstan selama abad ke 20.sampai hari ini penerimaan terhadap homoseksual semakin meningkat,tetapi wabah AIDS membalik kecendurungan itu orientasi seksual individu apakah heteroseksual atau homoseksual tampaknya ditentukan oleh campuran antara factor genetik,hormon,konitif,budaya,pada kaum lesbian dan gay seperti juga bias dan diskriminasi terhadap homoseksual
AIDS
AIDS disebabkan oleh virus HIV(hormon immudeficiency virus)yang menghancurkan system pertahanan tubuh.AIDS dapat ditularkan hanya melalui hubungan seksual,penggunaan bersama jarum suntik atau tranfusi darah belum ada pengobatan yang ditemukan bagi AIDS
Pengetahuan seksual
Mengacu pada survey nasional baru-baru ini orang amerika tidak terlalu mengetahui tentang masalah seks.banyak orang dewasa dan remaja amerika memilki konsep yang salah tentang seks. Ahli seks seth kalicman(1994) baru-baru ini mendiskusikan beberapa masalah yang menghambat usaha mendalami kehidupan seksual kita dengan orang lain dan mendalami kehidupan seksual kita dengan orang lain dan membentuk perilaku yang responsif secara seksual dalam situasi yang menantang.sebagai contoh kapan berakhir kali anda memiliki kesempatan melakukan pembicaraan terbuka tentang topik-topik semacam hubungan seksual,pembatasan kelahiran,penyakit menular seksual,hubungan seks sebelum menikah sebelum menikah,hubungan seks di luar nikah,homoseksualitas,dan biseksualitas?

Siklus menstruasi dan hormon
Hubungan antara siklus menstruasi dan perubahan kepribadian pada perempuan telah diteliti dan terdapat hubungan antara perubahan suasana hati dengan bagian tengah dan akhir dari fase permentsuatrif tersebut.mulai dari masa remaja awal sampai pada masa tertentu di masa dewasa,tubuh perempuan ditandai oleh perubahan tingkat hormon yang berhubungan dengan siklus menstruasi.
Perilaku seksualitas yang memaksa
Beberapa induvidu memaksa orang lain untuk melakukan kegiatan seksual.pemerkosaan adalah hubungan seksual yang dipaksakan dengan seseorang yang tidak memberi persetujuan.definisi menurut hukum atas pemerkosaan berbeda dari satu Negara bagian ke Negara bagian lainnya.perhatian yang semakin meningkat ditujukan pada perkosaan pada teman kencan atau perkosaan pada orang yang dikenal.perkosaan adalah pengalaman yang traumatis.pemulihan seorang perempuan tergantung pada sumber daya penyelesaian masalahnya dan sejauh mana ia menyusaian diri atas laki-laki berjumlah kurang dari 5 persen dari seluruh kasus perkosaan
PERKEMBANGAN KOGNITIF
Apakah orang berkembang secara kognitif pada masa dewasa,atau apakah mereka secerdas seperti yang pernah mereka alami pada akhir masa remaja?apakah seseorang terus membangun kemampuan kreatif mereka pada masa dewasa,atau mereka apakah mereka sekreatif sebelumnya seperti pada masa kanak-kanak remaja?
Fase-fase kognitif
Pieget percaya bahwa seorang remaja dan seorang dewasa berpikir dengan cara yang sama.namun beberapa ahli perkembangan percaya bahwa baru pada saat masa dewasalah induvidu mengatur pemikiran operasoinal formal mereka.sehingga mereka mungkin merencanakan dan membuat hipotesis tentang masalah-masalah seperti remaja,tetapi meraka menjadi lebih sistematis ketika mendekati masalah sebagai seorang dewasa.sementara beberapa orang dewasa.sementara beberapa orang dewasa lebih mampu menyusun hipotesis daripada remaja dan menurunkan suatu pemecahan masalah dari satu permasalahan banyak orang dewasa yang tidak berpikir dengan cara operasional formal sma sekali(keating 1980,1990)
Kreatifitas
Pada usia 30 tahun,Thomas Edison menemukan fonograf hans Christian Anderson menulis kumpulan cerita dongeng pertamanya dan Mozart menciptakan komposisi the marriage of Figaro.hal itu tampaknya sulit untuk disebut penurunan kreatifias selama masa dewasa awal.dalam beberapa penelitian,kualitas produktifitas orang dewasa yang terkenal mencapai puncak tertinggi pada usia usia 30 tahun,hampir 80 persen dari sumbangan kreatif terpenting diselesaikan pada usia 50 tahun(dennis,1996; lehman,1960)
KARIR DAN PEKERJAAN
Teori-teori karir
Tiga teori pokok yang menggambarkan bagaimana cara individu membuat pilihan menyangkut karir adalah teori perkembangan(develpoment theory) ginzberg,teori konsep diri(selft-cocept theory) super,dan teori tipe kepribadian(personality type theory) Holland.
TeorI perkembangan ginzberg
Teori perkembangan dari pemilihan karir(developmental theory of carerr choise) adalah pandangan eli ginzberg yang menyebutkan bahwa individu melalui 3 fase pemilihan karir-fantasi,tentarif,dan realitik(ginzberg dkk,1951)ketika ditanyakan mereka ingin menjadi apa jika meraka dewasa,anak kecil mungkin akan menjawab “jadi dokter”,”pahlawan”,”guru”,”bintang film”,”bintang olahraga”atau masih bnyak pekerjaan lain.pada masa anak-anak masa depan tampaknya memiliki kesempatan yang tak terbatas.
Teori konsep diri super
Teori konsep tentang karir(the carerr self-concept theory) adalah pandangan Donald super bahwa konsep diri individu memainkan peran pokok dalam pemilihan karir.super percaya banyak perubahan perkembangan dalam konsep diri tentang pekerjaan terjadi pada waktu;remaja dan dewasa muda(super,1967,1976).pertama,pada usia 14 tahun sampai 18 tahun,remaja mengembangkan gagasan tentang berkerja yang berhubungan dengan konsep diri global yang sudah mereka miliki-fase ini disebut kristalisai(crystallization)
Teori tipe keperibadian Holland
Teori tipe kepribadian(personality type theory)adalah pandangan ahli teori pekerjaan john Holland(1973,1987)yaitu bahwa penting membangun keterkaitan atau kecocokan antara tipe kepribadian individu dan pemilihan karir tertentu. Holland percaya bahwa ketika individu menemukan karir yang cocok dengan kepribadianya,mereka lebih mungkin menikmati pekerjaan dan bertahan dengan pekerjaannya lebih lama daripada mereka yang bekerja pada pekerjaan yang tidak cocok dengan kepribadian mereka.

DAYA TARIK, CINTA DAN HUBUNGAN DEKAT
Apa yang membuat kita pertama kali tertarik kepada orang lain?
Kedekatan fisik tidak menjamin bahwa kita akan membangun hubungan positif dengan seorang individu.kekerabatan adalah kondisi yang diperlukan untuk terbangunnya suatu hubungan dekat.salah satu pelajaran penting dari penelitian tentang hubungan dekat bahwa kita suka berkumpul dengan orang yang memiliki kesamaan dengan kita namun pada beberapa kasus terbatas dan pada beberapa karakteristik tertentu,perbedaan mungkin akan akan menarik.vadilasi konsensual(consensual validation) memberikan sebuah penjelasan mengapa seorang individu tertarik kepada orang yang memiliki kesamaan dengannya. Sikap dan perilaku kita dukung ketika sikap dan perilaku orang lain sama dengan kita; sikap dan perilaku mereka menguatkan sikap dan perilaku kita
WAJAH CINTA
Cinta mengacu pada perilaku manusia yang sangat luas dan kompleks. Klasifikasi yang umum menggambarkan 4 bentuk cinta: altrisme,persahabatan,cinta yang romantis,atau gairah,dan cinta yang penuh perasaan atau persahabatan( berscheid,1988)
Persahabatan
Persahabatan(friendship)adalah salah satu bentuk hubungan dekat yang meibatkan kenikmatan(kita suka menghabiskan waktu dengan sahabat kita),penerimaan kita(kita menerima teman kita tanpa mencoba mengubahnya), kepercayaan(kita menganggap seorang teman akan bertindak untuk kepentingan kita yang paling baik), saling menolong( kita menolong dan mendukung teman kita dan sebaliknya), menceritakan rahasia(kita berbagi pengalaman dan hal-hal yang rahasia dengan seorang teman),mengerti(kita merasa seorang teman sangat memahami kita dan memahami yang kita suka), dan spotanitas(kita merasa bebas menjadi diri sendiri di depan seorang teman).(davis,1985)
Persahabatan berbeda dengan cinta dilihat pada skala menyukai dan mencintai. Zick rubin (1970) mengatakan bahwa menyukai berarti menyadari bahwa orang lain sama dengan kita. Ia percaya mencintai melibatkan kedekatan dengan seseorang. Tetapi teman dan kekasih memiliki beberapa hal yang sama. Keith Davis(1985) mengatakan bahwa teman dengan pasangan romantic sama-sama memiliki sifat menerima, percaya, hormat, terus terang, memahami, spontanitas, saling menolong dan kebahagiaan.

Cinta yang romantis atau bergairah
Cinta yang romantis(romantic love) juga disebut cinta yang bergairah atau “eros” ; cinta tersebut memiliki elemen seksual dan kekanak-kanakan, dan sering mendominasi bagian awal suatu hubungan cinta. Ellen Berscheid (1988) mengatakan bahwa cinta romantis adalah hal yang ia percaya harus kita pahami jika akan mempelajari cinta yang sesungguhnya. Cinta yang romantic adalah alas an utama untuk menikah. Cinta yang romantis mencakup jalinan yang rumit dari emosi-emosi yang berbeda.
Cinta yang penuh afeksi atau kebersamaan
Cinta yang penuh afeksi( affection love), juga disebut cinta yang penuh kebersamaan, adalah tipe cinta yang terjadi ketika hasrat individu untuk berada dekat dengan orang lain dan melibatkan perasaan yang dalam dan sayang terhadap orang tersebut.
Ada kepercayaan yang tumbuh bahwa tahap awal dari cinta memiliki lebih romantic, tetapi saat cinta terus bertahan gairah berubah menjadi afeksi (duck,1993). Robert J.Sternberg (1988,1993) percaya bahwa cinta yang penuh perasaan sebenarnya terdiri atas dua tipe cinta : keintiman dan komitmen. Teori cinta triangular ( the triangular theory of love ), adalah teori Sternberg yang  mengatakan bahwa cinta memiliki bentuk utama : gairah,keintiman,komitmen. Keintiman adalah perasaan emosional tentang kehangatan, kedekatan, dan berbagi dalam hubungan. Komitmen adalah penilaian kognitif kita atas hubungan dan niat kita untuk mempertahankan hubungan bahkan ketika menghadapi masalah. Hanya jika cinta – gairah, keintiman, dan komitmen – ada maka tipe cinta yang paling kuat dialami, apa yang disebut Sternberg sebagai cinta yang sempurna ( consummate love ).
Kesepian
Sebagian dari kita adalah individu yang kesepian. Kita mungkin merasa bahwa tidak seorang pun mungkin merasa bahwa tidak seorang pun memahami kita dengan baik. Penekanan masyarakat kita pada pemenuhan diri dan prestasi, penting nya komitmen dalam suatu hubungan, dan penurunan dalam hubungan dekat adalah sebagian alasan adanya perasaan kesepian yang umum terjadi sekarang ( de jong – gieveld,1987) kesepian dikaitkan dengan gender individu sejarah attachment, harga diri, dan ketrampilan sosial. Individu yang merasa kesepian seringkali memiliki sejarah hubungan yang jelek dengan pasangan mereka. Seorang individu yang kesepian dapat mengurangi kesepiannya, dua rekomendasi adalah mengubah hubungan social yang sekarang, mengubah kebutuhan, dan keinginan social ( peplau dan Perlman, 1982 ) strategi penyelesaian masalah ketiga yang sayangnya kerap dilakukan oleh individu adalah melarikan diri dari perasaan yang menyakitkan dengan minum-minuman keras untuk membuang kesedihan mereka atau dengan menjadi pecandu kerja
PERNIKAHAN DAN KELUARGA
Siklus kehidupan keluarga
Fase – fase kehidupan keluarga yaitu
Tahap siklus kehidupa keluarga
Proses emosinal dari transisi prinsip – prinsip pokok
Perubahan dalam status keluarga memerlukan proses yang terus berkembang
Meninggalkan rumah, orang dewasa muda hidup sendiri
Menrima tanggung jawab emosional dan keuangan bagi diri sendiri
-          Pembodohan diri sesrorang dalam kaitanya dengan keluarga asal
-          Membangun hubungan sebaya yang intim
-          Menetapkan diri dalam hubungan nya pekerjaan dan kemandirian keuangan
Penggabungan keluarga melalui pernikahan pasangan baru
Komitmen pada system baru
  1. pembentukan system pernikahan
  2. penyusunan kembali dengan keluarga jauh ( exiended family )dan teman untuk melibatkan pasangan
Menjadi orang tua dan keluarga dengan anak
Menerima anggota baru ke dalam system tersebut
-          menyesuaikan pernikahan untuk member ruang kepada anak-anak
-          ikut merawat anak, keuangan dan rumah tangga
-          penyusunan kembali dengankeluarga jauh ( exiended family ) termasuk peran menjadi orang tua dan peran kakek nenek
Keluarga dengan anak remaja
Meningkatkan fleksibelitas batas-batas keluarga untuk mencakup kemandirian anak dan kelemahan kakek nenek
-          perubahan hubungan orang tua anak untuk mengijinkan remaja kluar masuk dari system
-          memfokuskan kembali pada masalah pernikahan di usia tengah baya dan karir.
-          Perubahan awal menuju perawatan bersama untuk generasi yang lebih tua.
Keluarga pada kehidupan usia tengah baya
Menerima keluar masuknya anggota ke dalam system keluarga
-          Negosiasi ulang system pernikahan sebagai sebuah pasangan
-          Membangun hubungan orang dewasa dengan orang dewasa antara anak yang telah dewasa dengan orang tua
-          Penyusunan kembali hubungan yang mencakup menantu dan cucu
-          Menghadapi ketidakmampuan dan kematian orang tua (kakek-nenek)
Keluarga pada kehidupan usia lanjut
Menerima pergeseran peran antara generasi
-          Memelihara fungsi diri sendiri dan atau pasangan menghadapi menurunkan kondisi fisik, mengeksplorasi pilihan peran keluarga dan social yang baru
-          Mendukung peran generasi tengah yang memainkan peran lebih utama
-          Memberi ruang dalam system bagi kebijakan dan orang tua, mendukung generasi yang lebih tua tanpa berlebihan
-          Menghadapi kehilangan pasangan saudara sebaya dan yang lain serta menyiapkan diri untuk kematian diri sendiri meninjau hidup dan intergrasi

Kecenderungan dalam pernikahan
Meskipun orang dewasa yang tetap hidup sendiri lebih lama dan tingkat perceraian tinggi, kita masih menunjukan keinginan yang tinggi untuk menikah.  Konteks sosiokultural adalah pengaruh yang kuat pada pernikahan. Usia dimana seseorang menikah, harapan tenteng bagai mana seharusnya pernikahan itu, dan perjalanan perkembangan pernikahan mungkin berbeda-beda tidak hanya diantara berbagai waktu sejarah suatu kebudayaan tertentu, tetapi juga antar budaya.
Harapan dan mitos pernikahan
Harapan yang tidak realistic dan mitos tentang pernikahan berkonstribusi pada ketidakpuasan dan perceraian
Gender, keintiman, dan pekerjaan rumah tangga dalam pernikahan
Secara umum, perempuan lebih eksprensif dan berperasaan dalam pernikahan, dan perbedaan ini mengganggu banyak perempuan perempuan lebih banyak mengerjakan perkerjaan rumah tangga daripada laki-laki, dan mereka menghayati pekerjaan rumah tangga secara berbeda dengan yang dihayati olej laki-laki
Peran orang tua
Untuk sebagian orang peran menjadi orang tua telah direncankan dan diatur. Bagi sebagian yang lain, hal itu adalah kejutan dan kadang sebuah. Terdapat banyak mitos tentang peran menjadi orang tua. Kebutuhan dan harapan orang tua telah mens timulasi banyak mitos tentang menjadi orang tua( okun dan Rappport,1980 )
-          Kelahiran seseorang anak akan menyelamatkan pernikahan yang gagal
-          Sebagai milik atau perluasan dari orang tua, anak akan berpikir, merasa, dan berprilaku seperti orang tua semasa menjadi anak-anak
-          Orang tua dapat mengharapkan penghormatan dan mendapatkan kepatuhan dari anak-anak mereka
-          Memiliki anak berarti orang tua akan selalu memilki seseorang yang mencintai mereka dan menjadi teman terbaik mereka
-          Memiliki anak memberikan “kesempatan kedua”  kepada orang tua untuk mencapai apa yang seharusnya mereka capai
-          Jika orang tua mempelajari teknik yang benar mereka dapat membentuk anak mereka sesuai dengan keinginan mereka
-          Adalah kesalahan orang tua jika anak gagal
-          Ibu secara alami adalah orang tua yang lebih baek daripada ayah
-          Menjadi orang tua adalah naluri dan tidak memerlukan latihan
KERAGAMAN GAYA HIDUP ORANG DEWASA
  1. Orang dewasa yang hidup sendiri
Hidup sendiri telah menjadi gaya hidup yang sangat menonjol. Mitos dan stereotip tentang hidup sendiri sangat banyak, mulai dari “hidup sendiri sangat banyak, mulai dari  terpisah dan kesepian dan cenderung bunuh diri”. Terdapat keuntungan dan kerugian dari hidup sendiri,otonomi adalah salah satu keuntungan, keintiman, kesepian, dan menemukan identitas yang positif dalam masyarakat yang berorientasi pernikahan adalah keprihatinan orang dewasa yang hidup sendiri
  1. Orang dewasa yang bercerai
Perceraian telah meningkat secara dramatis, meskipun tingkat kenaikannya mulai melambat. Perceraian adalah hal yang kompleks dan emosional. Dalam tahun pertama setelah perceraian, keseimbangan dalam perilaku orang dewasa yang bercerai terjadi tetapi setelah beberapa tahun bercerai, stabilitas yang lebih dapat dicapai. Ibu rumah tangga yang  tergantikan perannya karena bercerai mungkin mengalami stress yang berlebihan. Laki-laki juga merasa sakit mengalami perceraian.

KEINTIMAN DAN KEMANDIRIAN
Keintiman
Erikson berpendapat bahwa keintiman versus isolasi, fase keenam dalam delapan fase teorinya tentang siklus kehidupan terjadi bersamaan dengan masa dewasa awal.
Gaya interaksi intim
Psikolog Jakob Orlofsky (1976) membuat klasifikasi yang terdiri dari lima gaya hubungan intim, yaitu:
1.      Intim
Pada intimate style, individu membentuk dan memelihara satu hubungan atau lebih hubungan cinta yang mendalam dan lama.
2.      Pra-intim
Pada preintimate style, individu menunjukkan emosi yang bercampur aduk mengenai komitmen suatu amblivalensi yang tercermin dalam strategi menawarkan cinta tanpa ke wajiban atau ikatan yang tahan lama
3.      Steriotrip
Individu memiliki hubungan artifal yang cenderung di dominasi oleh ikatan persahabatan dengan orang yang berjenis kelamin sama daripada berjenis kelamin berlawanan
4.      Intim yang semu
Seorang individu memelihara attachment seksual dalam waktu yang lama dengan kadar kedekatan yang sedikit atau tidak dalam
5.      Menyendiri
Individu yang menarik diri dari perjumpaan social dan memiliki attachment yang sedikit  atau tidak sama sekali dengan individu yang yang berlawan jenis atau berlawanan

Tingkat kematangan hubungan
Tujuan yang diinginkan adalah membangun identitas yang matang dan memiliki hubungan dekat yang positif dengan orang laen
Tingkat berpusat pada diri ( self-focused ) adalah tingkat pertama dari kematangan hubungan di mana persektif seorang dipandang hanya dari bagaimana hal itu memperngaruhi
Tingkat berpusat pada peran ( role-focused level ) adalah tingkat dua atau tengah dari kematangan hubungan, pada saat seseorang memandang orang lain sebagai seorang individu dalam dirinya sendiri. Namun demikian pada tingkat ini perfektif tersebut bersifat stereotip dan menekankan penerimaan social
Tingkat  berpusat terindividuasi – terhubung ( induvividuated connected level ) adalah tingkat tertinggi dari kematangan hubungan, ketika seseorang mulai memahami dirinya, begitu juga telah mempertimbangkan motivasi orang lain dan rasa sayang melibatkan dukungan emosional dan ekspresi kepentingan yang individual
Keintiman  dan kemandirian
Terdapat keseimbangan yang sensitive antara keintiman dan komitmen di satu sisi dan kemandirian dan kebebasan, di sisi lain tema – tema ini berhubungan erat dengan pemahaman masa dewasa awal, tetapi biasanya hal itu terjadi lagi sepanjang masa dewasa
Perkembangan perempuan dan masalah gender
Pemikir feminis membangun perfektif baru yang memusatkan diri pada pengalaman dan perkembangan perempuan. Kekuatan perempuan khususnya penting dalam hubungan dan keterkaitan dengan orang lain yang signifikan, perempuan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dengan membangun penentuan diri sendiri yang lebih kuat
Perkembangan laki – laki dan masalah gender
Gerakan laki – laki melibatkan beberapa tema yang berbeda, di antaranya adalah kepercayaan bahwa laki – laki masa kini terlalu lembut. Corak lain dari gerakan itu berpendapat bahwa laki – laki perlu menjadi lebih sensitive dan menghindari kekerasa
KONTINUTAS DAN DISKONTINUTAS
Semakin pendek waktu interval di mana kita akan mengukur kepribadian, semakin besar konstunitas hasil yang kita temukan dua puluh tahun pertama adalah penting untuk meramalkan kepribadian orang dewasa, tetapi begitu juga, pengalaman yang terus berlangsung pada masa – masa dewasa. Lima tahun pertama adalah tidak sekuat yang dpercayai oleh freud dalam menentukan kepribadian orang dewasa.
IMPLIKASI BAGI BIMBINGAN KONSELING KARIER DAN KELUARGA
Dengan mempelajari perkembangan masa awal seorang konselor mampu memahami keadaan klien baik secara fisik maupun psikologis. Seorang konselor juga dapat memberi solusi pemecahan yang tepat dari masalah yang dhadapi klien, terutama kaitannya dengan masalah karir dan keluarga

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pengertian BK, Persamaan dan Perbedaan Bimbingan dan Konseling, Rasionel Perlunya BK, dan Kedudukan BK dalam Pendidikan


A)    Pengertian Bimbingan dan Konseling
1.      Pengertian Bimbingan
Untuk memperoleh pengertian yang jelas tentang bimbingan, berikut dikutipkan pengertian bimbingan (guidance) menurut beberapa sumber. Year Book of Education (1955) menyatakan bahwa: guidance is a process of helping individual through their own ffort to discover d develop their potentialisties both for personal happiness and social usefulness. Definisi yang diungkapkan oleh Miller (dalam Jones, 1987) nampaknya merupakan definisi yang lebih mengarah pada pelaksanaan bimbingan di sekolah. Definisi tersebut menjelaskan bahwa: Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahan diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah, keluarga, serta masyarakat. Dari definisi-definisi di atas, dapatlah ditarik kesimpulan tentang apa sebenarnya bimbingan itu, sebagai berikut :
a.   Bimbingan berarti bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain yang memerlukannya. Perkataan membantu' berarti dalam bimbingan tidak ada paksaan, tetapi lebih menekankan pada pemberian peranan individu kearah tujuan yang sesuai dengan potensinya. Jadi dalam hal ini, pembimbing sama sekali tidak ikut menentukan pilihan atau keputusan dari orang yang dibimbingnya. Yang menentukan pilihan atau keputusan adalah individu itu sendiri.
b.   Bantuan (bimbingan) tersebut diberikan kepada setiap orang, namun prioritas diberikan kepada individu-individu yang membutuhkan atau benar-benar harus dibantu. Pada hakekatnya bantuan itu adakah untuk semua orang.
c.   Bimbingan merupakan suatu proses kontinyu, artinyan bimbingan itu tidak diberikanhanya sewaktu-waktu saja dan secara kebetulan, namun merupakan kegiatan yang terus menerus, sistematika, terencana dan terarah pada tujuan.
d.   Bimbingan atau bantuan diberikan agar individu dapat mengembangkan dirinya seamaksimal mungkin. Bimbingan diberikan agar individu dapat lebih mengenal dirinya sendiri (kekuatan dan kelemahannya), menerima keadaan dirinya dan dapat mengarahkan dirinya sesuai dengan kemampuannya.
e.   Bimbingan diberikan agar individu dapat menyesuaikan diri secara harmonis dengan lingkungannya, baik lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

2.      Pengertian Konseling
Secara etimologis, istilah konseling berasal dari bahasa Latin, yaitu Consilium yang berarti dengan atau bersama yang dirangkai dengan kata menerima atau memahami.
Rogers (dalam Kusmintardjo, 1992) memberikan pengertian konseling sebagai berikut: Counseling is a series of direct contats with the individual which aims to offer him assistance in changing his attitude and behavior. Konseling adalah serangkaian kontak atau hubungan bantuan langsung dengan individu dengan tujuan memberikan bantuan kepadanya dalam merubah sikap dan tingkah lakunya).
Selanjutnya Mortensen (dalam Jones, 1987) memberikan pengertian konseling sebagai berikut: Counseling may, therefore, be defined as apeson to person process in which one person is helped by another to increase in understanding and ability to meet his problems. Konseling dapat didefinisikan sebagai suatu proses hubungan seseorang dengan seseorang di mana yang seorang dibantu oleh yang lainya untuk menemukan masalahnya.
Menurut Jones (1951) Konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan, dimana ia diberi bantuan pribadi dan langsung dalam memecahkan masalah itu. Konselor tidak memecahkan masalah untuk klien. Konseling harus ditujukan pada perkembangan yang progresif dari individu untuk memecahkan masalahnya sendiri tanpa bantuan.
Hansen, James C, dkk. 1982. COUNSELING Third Edition Theory and Process. Amerika. Allyn and Bacon, Inc., Konseling merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada konseli supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan pada diri sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dalam memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang.
(Division of Conseling Psychology), Konseling merupakan proses untuk membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya, dan untuk mencapai perkembangan optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya, proses tersebut dapat terjadi setiap waktu.
Menurut Tolbert (1959), Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang  dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.
Surya, Moh. 1988. Dasar-Dasar Penyuluhan (Konseling).Jakarta:Depdikbud PPLPTK, Konseling adalah suatu hubungan antara seseorang berusaha keras untuk membantu orang lain agar memahami masalah dan dapat memecahkan masalahnya dalam rangka penyesuaian dirinya.
Dalam Lewis, dalam Shertzer & Stone, 1974… proses mengenai seseorang individu yang sedang mengalami masalah (klien) dibantu untuk merasa dan bertingkah laku dalam suasana yang lebih menyenangkan melalui interaksi dengan sesesorang yang tidak bermasalah, yang menyediakan informasi dan reaksi-reaksi yang merangsang klien untuk mengembangkan tingkah laku yang memungkinnya berperan secara lebih efektif bagi dirinya sendiri dan lingkungannya.

B)    Perbandingan antara Bimbingan dan Konseling
1.      Persamaan
Persamaan antara bimbingan dan konseling terletak pada tujuan akhirnya, yaitu :
a.       berusaha untuk memandirikan individu.
b.      diterapkan dalam program persekolahan.
c.       mengikuti norma yang berlaku di masyarakat tempat kedua kegiatan tersebut dilaksanakan.
2.      Perbedaan
Walaupun bimbingan dan konseling merupakan kegiatan terpadu dalam program pendidikan, tetap keduanya memiliki perbedaan, antara lain :
a.       Dari segi isi kegiatan
Bimbingan lebih banyak berhubungan pada usaha pemberian informasi dan kegiatan pengumpulan data tentang siswa dan lebih menekankan pada fungsi pencegahan, sedangkan konseling merupakan bantuan yang dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara konselor dan klien.
b.      Dari segi tenaga penyelenggara
Bimbingan dapat dilakukan oleh kepala sekolah, orang tua, wali kelas dan orang dewasa lainnya kepada individu yang memerlukannya, sedangkan konseling hanya dapat dilakukan oleh tenaga yang telah terdidik dan terlatih.

C)    Rasionil BK
1.      Landasan konstitusional
Pemerintah melalui UU no 20 th 2003 tentang pendidikan nasional menegaskan pentingnya bimbingan konseling yang tersirat dalam makna pendidikan dalam pasal 1 ayat (1) yang berbunyi “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Selain itu, Departemen Pendidiikan juga mengeluarkan petunjuk pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah (1994).

2.      Landasan Filosofis
Landasan filosofis merupakan landasan yang dapat memberikan arahan dan pemahaman khususnya bagi konselor dalam melaksanakansetiap kegiatan bimbingan dan konseling yang lebih bisa dipertanggungjawabkan secara logis, etis, maupun estetis. Dari berbagai aliran filsafat yang ada, para penulis Barat, (Viktor Frankl, Patterson, Alblaster & Lukes, Thompson & Rudolph, dalam Prayitno, 2003)telah mendiskripsikan tentang hakikat manusia sebagai berikut :
·            Manusia adalah makhluk rasional yang mampu berfikir dan mempergunakan ilmu untuk meningkatkan perkembangan dirinya.
·            Manusia dapat belajar mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya apabila dia berusaha memanfaatkan kemampuan-kemampuan yang ada pada dirinya.
·            Manusia berusaha terus-menerus memperkembangkan dan menjadikan dirinya sendiri khususnya melalui pendidikan.
·            Manusia dilahirkan dengan potensi untuk menjadi baik dan buruk dan hidup berarti upaya untuk mewujudkan kebaikan dan menghindarkan atau setidak-tidaknya mengontrol keburukan.
·            Manusia memiliki dimensi fisik, psikologis dan spiritual yang harus dikaji secara mendalam.
·            Manusia akan menjalani tugas-tugas kehidupannya dan kebahagiaan manusia terwujud melalui pemenuhan tugas-tugas kehidupannya sendiri.
·            Manusia adalah unik dalam arti manusia itu mengarahkan kehidupannya sendiri.
·            Manusia adalah bebas merdeka dalam berbagai keterbatasannya untuk membuat pilihan-pilihan yang menyangkut perikehidupannya sendiri. Kebebasan ini memungkinkan manusia berubah dan menentukan siapa sebenarnya diri manusia itu adan akan menjadi apa manusia itu.
·            Manusia pada hakikatnya positif, yang pada setiap saat dan dalam suasana apapun, manusia berada dalam keadaan terbaik untuk menjadi sadar dan berkemampuan untuk melakukan sesuatu.
Dengan memahami hakikat manusia tersebut maka setiap upaya bimbingan dan konseling diharapkan tidak menyimpang dari hakikat tentang manusia itu sendiri. Seorang konselor dalam berinteraksi dengan kliennya harus mampu melihat dan memperlakukan kliennya sebagai sosok utuh manusia dengan berbagai dimensinya.

3.      Landasan Psikologis
Landasan Psikologis merupakan landasan yang diberikan pemahaman bagi konselor tentang perilaku individu yang menjadi sasaran layanan (klien). Untukkepentingan bimbingan dan konseling, beberapa kajian psikologi yang perlu dikuasai adalah :
a. Motif dan Motivasi
Motif dan motivasi berkenaan dengan dorongan yang menggerakkan seseorang berperilaku baik motif primer yaitu motif yang didasari oleh kebutuhan asli yang dimiliki oleh individu semenjak dia lahir, seperti : rasa lapar, bernafas dan sejenisnya maupun motif sekunder yang terbentuk dari hasil belajar, seperti rekreasi, memperoleh pengetahuan atau keterampilan tertentu dan sejenisnya.
 b. Pembawaan dan Lingkungan
Pembawaan dan lingkungan berkenaan dengan faktor-faktor yang membentuk dan mempengaruhi perilaku individu. Pembawaan yaitu segala sesuatu yang dibawa sejak lahir dan merupakan hasil dari keturunan, yang mencakup aspek psiko-fisik, seperti struktur otot, warna kulit, golongan darah, bakat, kecerdasan, atau ciri-ciri-kepribadian tertentu. Pembawaan pada dasarnya bersifat potensial yang perlu dikembangkan dan untuk mengoptimalkan dan mewujudkannya bergantung pada lingkungan dimana individu itu berada. Pembawaan dan lingkungan setiap individu akan berbeda-beda.
 c. Perkembangan Individu
Perkembangan individu berkenaan dengan proses tumbuh dan berkembangnya individu yang merentang sejak masa konsepsi (pra natal) hingga akhir hayatnya, diantaranya meliputi aspek fisik dan psikomotorik, bahasa dan kognitif/kecerdasan, moral dan sosial.
d. Belajar
Belajar merupakan salah satu konsep yang amat mendasar dari psikologi. Manusia belajar untuk hidup. Tanpa belajar, seseorang tidak akan dapat mempertahankan dan mengembangkan dirinya, dan dengan belajar manusia mampu berbudaya dan mengembangkan harkat kemanusiaannya. Inti perbuatan belajar adalah upaya untuk menguasai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan yang sudah ada pada diri individu. Penguasaan yang baru itulah tujuan belajar dan pencapaian sesuatu yang baru itulah tanda-tanda perkembangan, baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor/keterampilan.
e. Kepribadian
Bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005). Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. Scheneider dalam Syamsu Yusuf (2003) mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons individu baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan.
. Sementara itu, Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang mencakup :
  • Karakter; yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
  • Temperamen; yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
  • Sikap; sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen.
  • Stabilitas emosi; yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, sedih, atau putus asa.
  • Responsibilitas (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima resiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari resiko yang dihadapi.
  • Sosiabilitas; yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti: sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

4.      Landasan Sosial-Budaya
Landasan sosial-budaya merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman kepada konselor tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai faktor yang mempengaruhi terhadap perilaku individu. Seorang individu pada dasarnya merupakan produk lingkungan sosial-budaya dimana ia hidup. Sejak lahirnya, ia sudah dididik dan dibelajarkan untuk mengembangkan pola-pola perilaku sejalan dengan tuntutan sosial-budaya yang ada di sekitarnya. Kegagalan dalam memenuhi tuntutan sosial-budaya dapat mengakibatkan tersingkir dari lingkungannya. Lingkungan sosial-budaya yang melatarbelakangi dan melingkupi individu berbeda-beda sehingga menyebabkan perbedaan pula dalam proses pembentukan perilaku dan kepribadian individu yang bersangkutan. Apabila perbedaan dalam sosial-budaya ini tidak “dijembatani”, maka tidak mustahil akan timbul konflik internal maupun eksternal, yang pada akhirnya dapat menghambat terhadap proses perkembangan pribadi dan perilaku individu yang besangkutan dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya.
Terkait dengan layanan bimbingan dan konseling di Indonesia, Moh. Surya (2006) mengetengahkan tentang tren bimbingan dan konseling multikultural, bahwa bimbingan dan konseling dengan pendekatan multikultural sangat tepat untuk lingkungan berbudaya plural seperti Indonesia. Bimbingan dan konseling dilaksanakan dengan landasan semangat bhinneka tunggal ika, yaitu kesamaan di atas keragaman. Layanan bimbingan dan konseling hendaknya lebih berpangkal pada nilai-nilai budaya bangsa yang secara nyata mampu mewujudkan kehidupan yang harmoni dalam kondisi pluralistik.

5.      Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan profesional yang memiliki dasar-dasar keilmuan, baik yang menyangkut teori maupun prakteknya. Pengetahuan tentang bimbingan dan konseling disusun secara logis dan sistematis dengan menggunakan berbagai metode, seperti: pengamatan, wawancara, analisis dokumen, prosedur tes, inventory atau analisis laboratoris yang dituangkan dalam bentuk laporan penelitian, buku teks dan tulisan-tulisan ilmiah lainnya.

D)    Kedudukan BK dalam Pendidikan
BK merupakan bagian yang terintegasi dalam proses pendidikan siswa terutama dalam pencapaian tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan yang dimaksud ialah perkembangan siswa secara optimal sesuai dengan kemampuan, minat, bakat, serta potensi dari masing-masing siswa. Sehingga dalam melaksanakan kegiatan pendidikan di sekolah, peran BK tidak dapat dipisahkan apalagi sampai dihilangkan dari proses pendidikan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS